Khutbah 11 Oktober 2024

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Alhamdulillahi rabbil 'alamin, marilah kita bersama-sama awali khutbah Jumat ini dengan senantiasa bersyukur kepada Allah swt, atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan kepada kita semua, khususnya nikmat iman dan sehat, sehingga kita bisa terus istiqamah menunaikan ibadah wajib shalat Jumat ini, serta kita semua dipermudah oleh Allah untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik yang diridhai oleh-Nya.  

 

Shalawat dan salam mari senantiasa kita haturkan kepada junjungan dan panutan kita bersama, yaitu Nabi Muhammad saw, yang telah menjadi panutan dalam membangun iman dan ketakwaan di dalam hati kita. Semoga kita semua yang hadir pada pelaksanaan shalat Jumat ini, diakui sebagai umatnya dan mendapatkan syafaatnya. Amin ya rabbal 'alamin.  

 

Sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab bagi kami selaku Khatib, untuk senantiasa mengajak saudara-saudara sekalian meningkatkan iman dan taqwa, melakukan perbuatan-perbuatan yang diperintahkan Allah, serta menghindar dari semua perbuatan yang dilarang dalam Islam. Hal ini kami tegaskan tidak lain selain agar persiapan bekal kita menuju akhirat baik. Sebab, tiada bekal yang akan kita bawa menuju hari pembalasan tersebut selain ketakwaan kepada Allah.  

 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Ujian dalam hidup adalah bagian dari sunnatullah tak terpisahkan, sebuah realitas yang harus kita terima dengan lapang dada. Setiap manusia pasti menghadapi tantangan, cobaan, dan kesedihan yang terkadang terasa begitu berat. Namun, ketika ujian itu datang, ketakwaan harus menjadi pegangan yang kukuh, dengan tetap konsisten dan komitmen dalam mengerjakan perintah dan larangan dalam Islam.   Ketika badai datang menerpa, iman kita menjadi pelindung. Dalam setiap kesulitan, kita diajak untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. Sebuah perjalanan menuju kesadaran bahwa segala yang terjadi adalah bagian dari rencana-Nya, meskipun kadang kita tidak dapat memahaminya.

 

Sebab itu, penting bagi kita untuk menjadikan takwa sebagai pakaian terbaik yang selalu kita kenakan dalam menghadapi situasi apa pun. Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an:

Artinya, “Wahai anak cucu Adam, sungguh Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan bulu (sebagai bahan pakaian untuk menghias diri). (Akan tetapi,) pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu merupakan sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Allah agar mereka selalu ingat.” (Surat Al-A'raf ayat 26).

 

Imam Ibnu Katsir dalam kitab Tafsirul Qur’anil 'Azhim, juz III halaman 401 menjelaskan, pakaian takwa (libasut taqwa) memiliki banyak penafsiran. Ibnu Juraij mengatakan maknanya adalah iman, menurut Imam Al-‘Aufi adalah amal saleh, sedangkan menurut Imam Ziyad adalah murah senyum. Ada juga ulama yang mengatakan maksudnya adalah takut kepada Allah.

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah Dari ragam penafsiran para ulama di atas, kita semua tahu betapa pentingnya menjadikan ketakwaan sebagai benteng yang kokoh dalam menghadapi setiap masalah, yaitu dengan cara meningkatkan iman, melakukan amal saleh, tetap murah senyum, selalu merasa takut kepada Allah dan lainnya.  Dengan menjadikan ketakwaan sebagai benteng yang kokoh dalam menghadapi masalah, maka Allah akan memberikan jalan keluar bagi kita dalam menghadapinya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:

 

Artinya, “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya.” (Surat At-Thalaq ayat 2).   Dalam ayat lain Allah juga menjanjikan kepada kita semua, bahwa siapa saja yang bertakwa maka Allah akan menjadikan kemudahan dalam setiap urusan-urusannya.


Artinya, “Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya.” (QS At-Thalaq [65]: 4).  

 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah.

Itulah pentingnya bagi kita semua menjadikan ketakwaan sebagai benteng yang kokoh dalam menghadapi berbagai persoalan dan ujian yang mendatangi kita. Tetap istiqamah dalam menjalankan kewajiban, murah senyum terhadap sesama, dan berperilaku baik kepada orang lain, merupakan benteng terbaik dalam menghadapi ujian. Dengan hal itu, Allah akan memberikan jalan keluar dan memudahkan ujian tersebut. Demikian khutbah Jumat kali ini. Semoga menjadi khutbah yang membawa berkah dan manfaat bagi kita semua. Amin ya rabbal 'alamin.

 

 

 


Comments

Popular posts from this blog

Khutbah Jumat 6 September 2024 di Kampus Politeknik Maritim Negeri Indonesia

Khutbah 23 Mei 2025 Kurban